Peran Penting Setiap Perempuan
Setelah menjalani 28 tahun kehidupan Dan menikah. Saya sadar bahwa perempuan mengemban tugas yang berat dan krusial.
Memangnya apa tugas seorang perempuan dibumi ini?
Perempuan adalah pendidik dan penentu Masa Depan
Mengapa?
Karena ditangan ibulah bayi2 belajar berguling, merangkak, duduk, makan, berdiri, berbicara Dan berjalan
Diasuhan ibunyalah Balita belajar mengenal dunia, lingkungan, berlari, bersosialisasi, menari, Dan bermain
Dididikan ibunyalah anak2 belajar membaca, menulis, berhitung, memahami dasar2 kehidupan, berakhlak mulia, hidup bermasyarakat, beribadah, hidup sehat, mengenal tuhannya
Dari diskusi dengan ibunyalah remaja dawasa belajar berdiskusi, melihat insight baru, bijaksana, tidak egois, memahami perbedaan, menjadi solusi, menganalisa Dan menjawab permasalahan, resilient, Mandiri, berinovasi Dan kreatif
Mengapa tidak serahkan seluruhnya ke guru saja kenapa ortu harus ambil andil yg banyak?
Pertama, 7 tahun pertama kehidupan anak adalah golden age, istilahnya tahapan Instalasi OS (Sistem Operasi) anak. Siapa yang mengasuh di 7 tahun pertama anak Maka dialah yang menginstalasi OS anak. Perlu diingat bahwa di tahun2 tersebut anak pada Masa terbaik otaknya berkembang Dan luarbiasa dalam menghafal. Jadi masa2 ini sangat Baik untuk diajari segala Hal berkaitan dengan membiasakan habit yang baik, mencintai mempelajari akhlak n karakter Baik, Agama, Quran, Rasulullah Dan Allah. Kemudian Kita yang memiliki ekstra waktu bisa mulai mengenalkan mengajari dasar membaca, menulis, menggambar, aktivitas dasar yang Manusia wajib kuasai (tergantung perubahan zaman) mencintai belajar akan ilmu pengetahuan dan eksplorasi alam.
Kedua guru memiliki banyak murid dan sulit untuk fokus pada individual, memiliki tugas menilai Dan laporan yang begitu banyak sehingga untuk melihat potensi anak secara individual akan sulit kecuali Kita membayar mahal guru secara private atau Kita tempatkan di sekolah swasta yg bertaraf international dgn jumlah murid kurang dari 20 anak. Bukan negeri, pesantren atau sekolah biasa lainnya yang hanya mengejar selesai kewajiban, sebanyak2nya murid agar uangnya juga lebih banyak.
Lalu di Indonesia sangat Sedikit guru yang memang nendedikasikan diri untuk benar2 mentransfer ilmunya untuk muridnya, mencetak amal jariyah, agar ilmu diaplikasikan Dan bermanfaat. Mayoritas Karena banyaknya tugas yg diemban ia hanya fokus menyelesaikan kewajibannya yg sesuai kurikulum saja dan untuk memberi lebih tidak sempat terpikirkan Karena entah kurang dihargai lembaga sekolah atau pemerintah, belum membagi waktunya untuk diri sendiri, keluarga, bisnis dsb. Atau jika imannya kurang tentu semua diukur atas dunia, dia kerjakan seadanya seminim mungkin Karena lupa tanggung jawabnya jika tidak dilakukan sungguh2 akan ditanyai di akhirat.
Kedua, anak tumbuh berkembang belajar dari lingkungan kesehariannya, apa yang ia perhatikan setiap harinya, alam bawah sadarnya merekam segala yang ia lihat, alami dan dengar. Begitu juga dengan perkataan ortunya, setiap perkataan ortunya sangat berarti dan ketika Seluruh Manusia di dunia memeranginya satu satunya tumpuan dan sandaran adalah Tuhan Dan Ortunya. Siapa lagi yg bisa menaruh sepenuhnya harapan Dan kepercayaan kpd anaknya kecuali Allah Dan Ortunya?. Sehingga apapun yg dikatakan ortu akan mempengaruhi mental, mindset, Dan perilaku si anak.
Bersambung...
Comments
Post a Comment